Artikel Olahraga Senam Lantai
Sejarah Singkat
Menurut asal kata,
senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk
menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang
telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga
kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak
dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam senam mulai
ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games,
senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu
cabang olahraga yang teratur.
Menurut Menke G. Frank
dalam Encyclopedia of Sport, as Bannes and Company, New York, 1960, senam
terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruh dari
latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti :
pergelangan tangan, punggung, lengan dan lain sebagainya. Senam atau latihan
tersebut termasuk juga : unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat dan
keseimbangan.
Sedang Drs. Imam
Hidayat dalam bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam, STO Bandung, Maret 1970
menyatakan, "Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja,
disusun secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk
dan mengembangkan pribadi secara harmonis".
Olahraga senam sendiri
ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senam sekolah, senam alat, senam
korektif, senam irama, turnen, senam artistik. Secara umum senam memang
demikian adanya, dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan dan semakin
berkembang. Yang dulunya tidak untuk dipertandingkan, namun sejak akhir abad 19
mulai dipertandingkan. Dibentuklah wadah senam internasional, dengan nama
Federation International de Gymnastique (FIG), yang mengelola antara lain :
1. Senam Artistik
(Artistic Gymnastics).
2. Senam Ritmik (Modern Rhytmic).
2. Senam Ritmik (Modern Rhytmic).
Senam Artistik serta
perkembangannya di Indonesia
Lahirnya senam
artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I di
Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang
olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang
berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14
Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari
tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada
cabang olahraga senam. Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah
seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah
inilah kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat
ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam
Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah
mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam
Ganefo Asia, dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil
pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami
kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan
yang mulai tumbuh harus berhenti sementara oleh karena suasana politik yaitu
saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus
dikembalikan ke negaranya.
Usaha untuk mengejar
ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia yaitu :
Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik
selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya
cabang olahraga senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional
(PON VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam
setiap penyelenggaraan PON.
Pengertian Senam
Senam adalah aktivitas
fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai
latihan untuk cabang olahraga lainnya.Berlainan dengan cabang olahraga lain
umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu
pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari
setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti :
kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan
koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk
rangkaian gerak artistik yang menarik.
Pada tingkat sekolah
atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada nomor-nomor tertentu, biasanya
senam lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat Nasional dan
Internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni : senam lantai,
kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan
gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor : senam lantai, kuda-kuda
lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat.
Penilaian diberikan
oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oelh seorang wasit kepala. Setiap
peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian pada setiap nomor
atau alat, satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu) dan
satu rangkaian pilihan atau bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah
rata-rata dari dua nilai tengah dengan membuang nilai tertinggi dan nilai
terendah dari 4 (empat) orang wasit. Pesenam dengan nilai akumulasi tertinggi
menjadi juara ke I dalam kategori serba bisa, tertinggi kedua menjadi juara ke
II dan seterusnya.
Juara regu ditentukan
dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam) anggota regu dan setiap
alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut dalam pertandingan final
pada tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari rangkaian
bebas/pilihan dan wajib terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian
bebas/pilihan dalam final. Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap
alat.
Para wasit memberikan
nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah : 10,000. Hukuman-hukuman
diberikan dengan pengurangan nilai pada pelaksanaan yang salah, penguasaan yang
kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui batas waktu.
Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan penampilan estetikanya.
Besar pengurangan nilai adalah persepuluhan. Peraturan penilaian direvisi
setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan mempunyai faktor kesulitan yaitu : A, B dan
yang tersukar adalah C. Rangkaian latihan biasaya terdiri atas sikap-sikap
statis yang memerlukan tenaga yang besar disambung dengan gerakan-gerakan
berirama y agn sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan kekuatan
yang lain memerlukan mobilitas atau keterampilan.
Senam lantai
Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise,
tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam lantai adalah latihan senam yang
dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling,
melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk
mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau
belakang.
Jenis senam ini juga disebut latihan bebas karena pada
waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus.
Bila pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat
untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan,
dan keseimbangan.Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan
dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.
Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan ringan, sedang, berat, dan akrobatik, serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan, dll. Pesenam pria tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu 90 detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.Pesenam tidak boleh menggunakan alat atau suatu benda.Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 x 12 meter, dan area 1 meter untuk menjaga keamanan.
Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan ringan, sedang, berat, dan akrobatik, serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan, dll. Pesenam pria tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu 90 detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.Pesenam tidak boleh menggunakan alat atau suatu benda.Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 x 12 meter, dan area 1 meter untuk menjaga keamanan.
Biasanya merupakan
nomor pertama dalam pertandingan atas pertimbangan kesempatan bagi para pesenam
untuk juga berlaku sebagai pemanasan karena gerakan-gerakannya tidak memerlukan
tenaga otot yang luar biasa. Nomor ini mungkin merupakan tontonan yang paling mengasyikkan
dibanding dengan alat-alat lain meskipun sebenarnya relatif berkembang paling
baru. Untuk pertama kali nomor ini sebagai nomor perseorangan dalam Olympiade
1932 dan bagi wanita baru 20 tahun kemudian.
Senam lantai sangat
populer terutama bagi penyelenggaraan secara massal yang dapat diikuti oleh
ribuan peserta bersama-sama. Gerakan-gerakannya dapat dikerjakan secara seragam
dan membentuk formasi-formasi yagn menarik dan mengesankan. Di negeri kita
sekarang sedang digalakkan apa yang disebut senam pagi Indonesia.
Lantai pertandingan
berukuran 12 m2 dalam ruang yang berukurang 14 m2 dilapisi karpet kenyal
setebal 0,045 m. Pria tampil dalam waktu 70 detik dan wanita dengan diiringi
musik 90 detik. Keduanya bertujuan untuk memberikan kesan kepada para wasit
dengan rangkaian urutan dari berbagai lompatan, putaran, keseimbnagan dicampur
dengan unsur-unsur lonjakan dan akrobatik. Gerakan-gerakan yang menekankan
tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2
detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.
Peralatan Senam
Artistik
Ukuran alat
1. Bentuk putera ada 6
(enam) alat :
Ø Floor exercise (lantai)
Ukuran 12x12 m
Ø Pommel horse (kuda-kuda pelana)
Ø Panjang 1.60 m
Tinggi 1.10 m
Tinggi 1.10 m
Ø Rings (gelang-gelang)
Tinggi 2.55 m
Jarak 0.50 m
Jarak 0.50 m
Ø Horse vault (kuda-kuda lompat)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.35 m
Ø Parallelbar (palang sejajar)
Panjang 3.50 m
Jarak 0.48 s/d 0.52 m
Tinggi 1.75 m
Ø Horizontal bar (palang tunggal)
Panjang 2.40 m
Tinggi 2.55 m
2. Untuk puteri ada 4
(empat) alat :
Ø Horse vault (kuda-kuda lompat)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.20 m
Ø Uneven bars (palang bertingkat)
Panjang 2.40 m
Tinggi palang bawah 1.50 m
Tinggi palang atas 2.30 m
Ø Balance beam (balok keseimbangan)
Panjang 5.00 m
Tinggi 1.20 m
Ø loor exercise (lantai)
Ukuran 12 x 12
m
Peraturan Umum Senam
Artistik
1. Kejuaraan beregu
(Kompetisi I)
Ø Setiap regu terdiri dari 6 (enam) pesenam putera/puteri.
Ø Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putera 6 (enam) alat,
puteri 4 (empat) alat.
Ø Juara beregu (Kompetisi I) adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak, dari
jumlah 5 (lima) pesenam terbaik pada masing-masing alat untuk rangkaian wajib
dan rangkaian pilihan. Nilai maksimum untuk putera adalah : 12 nomor pertandingan
x 50 = 600 (wajib dan pilihan) 6 nomor pertandingan x 50 = 300 (pilihan) Nilai
maksimum untuk puteri adalah : 8 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib dan
pilihan) 4 nomor
pertandingan x 50 = 200 (pilihan)
pertandingan x 50 = 200 (pilihan)
2. Kejuaraan perorangan serba bisa (Kompetisi II)
Ø Peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I,
atau 1/3 dari jumlah peserta.
ü Dibatasi 3 (tiga) pesenam dari tiap negara/daerah
ü Hanya melakukan rangkaian pilihan :
ü untuk putera 6 (enam) alat
ü untuk puteri 4 (empat) alat
ü Juara perorangan serba bisa
(Kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai rata-rata
pada Kompetisi I (wajib & pilihan), ditambah dengan nilai kompetisi II pada
seluruh alat.
Nilai maksimum untuk
putera = 120
Nilai maksimum untuk
puteri = 80
3. Kejuaraan
perorangan per alat (Kompetisi III)
Ø Peserta finalis diambil dari 8 (delapan) pesenam terbaik dari hasil
kompetisi I pada alat tersebut.
Ø Dibatasi 2 (dua) pesenam dari tiap negara/daerah, dan hanya 3 (tiga) alat
yang boleh diikuti oleh seorang pesenam
ü Hanya melakukan rangkaian pilihan :
ü untuk putera 6 (enam) alat
ü untuk puteri 4 (empat) alat
ü Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah
nilai terbanyak dari nilai rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan)
ditambah dengan nilai kompetisi III pada masing-masing alat.
Nilai maksimum untuk
putera maupun puteri = 20.
Macam-Macam Bentuk Gerakan Senam Lantai
1.
Guling ke depan
(Forward Roll)
Guling depan adalah guling yang dilakukan ke depan.
Adapun langkah-langkah untuk melakukan guling ke depan :
a.
Berdiri tegak, kedua
tangan lurus di samping badan.
b.
Angkat kedua tangan ke
depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan di atas matras.
c.
Siku ke samping,
masukkan kepala di antara dua tangan.
d.
Sentuhkan bahu ke
matras.
e.
Bergulinglah ke depan.
f.
Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke
dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
g.
Sikap akhir guling
depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.
1.
Guling ke belakang
(Backward Roll)
Posisi awal guling ke belakang :
a.
Posisi jongkok, kedua
kaki rapat, dan tumit diangkat.
b.
Kepala menunduk dan
dagu rapat ke dada.
c. Kedua tangan berada
disamping telinga dan telapak tangan menghadap ke atas.
d.
Jatuhkan pantat ke
belakang, badan tetap bulat.
e.
Pada saat punggung
menyentuh matras, kedua lutut cepat ditarik ke belakang kepala.
f.
Pada saat kedua ujung
kaki menyentuh matras di belakang kepala, kedua telapak tangan menekan matras
hingga tangan lurus dan kepala terangkat
g.
Ambil sikap jongkok,
dengan lurus ke depan sejajar bahu, lalu berdiri.
Kesalahan-kesalahan
yang sering dilakukan saat guling kebelakang : Penempatan tangan terlalu
jauh kebelakang, tidak bisa menolak
1.
Keseimbangan tubuh
kurang baik saat mengguling kebelakang, hal ini disebabkan karena sikap tubuh
kurang bulat
2.
Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat,
atau bukan telapak tangan yang digunakan untuk menumpu diatas matras.
3.
Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini
disebabkan karena kepala menoleh ke samping.
4.
Keseimbangan tidak
terjaga karena mendarat dengan lutut (seharusnya telapak kaki)
Cara memberi bantuan guling kebelakang :
a.
Menopang dan mendorong
pinggang pelaku kearah guling kebelakang dan membawanya ke arah guling
b.
Membantu mengangkat
panggul dan membawa kearah guling
2.
Lompat harimau
Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak
jauh berbeda dengan teknik gerakan roll ke depan.Loncat harimau adalah sikap
loncatan membusur dengan kedua tangan lurus ke depan pada saat melayang dan
diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan dan sikap akhir jongkok. Cara
melakukannya sebagai berikut:
a.
Berdiri tegak, kedua
lengan lurus di samping, pandangan lurus ke depan.
b.
Kedua kaki menolak
pada papan tolak disertai ayunan lengan keatas, badan melayang, tangan menumpu
pada pangkat kuda-kuda, dan pandangan dipusatkan di depan dekat tangan.
c.
Kedua tangan menolak
dengan sekuat tenaga dan lutut di lipat ke dada. Luruskan tungkai saat berada
diatas ujung kuda-kuda.
d.
Sikap akhir
jongkok terus berdiri.
3.
Hands Stand
a.
Sikap permulaan
berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
b.
Bungkukkan badan,
tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras, pandangan sedikit ke
depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang tungkai
belakang lurus.
c.
Ayunkan tungkai
belakang ke atas, kencangkan otot perut.
d.
Kedua tungkai rapat
dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan, pandangan diantara
tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.
e.
keseimbangan
4.
Meroda
Gerak memutar tubuh dari sikap menyamping dengan tumpuan gerakan pada kedua kaki dan tangan.Latihan meroda dapat dilakukan secara bertahap yaitu dari melakukan satu kali gerakan meroda,apabila sudah merasakan baik dapat di tingkatkan menjadi beberapa kali gerakan :
Gerak memutar tubuh dari sikap menyamping dengan tumpuan gerakan pada kedua kaki dan tangan.Latihan meroda dapat dilakukan secara bertahap yaitu dari melakukan satu kali gerakan meroda,apabila sudah merasakan baik dapat di tingkatkan menjadi beberapa kali gerakan :
a.
Mula-mula berdiri
tegak menyamping, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua tangan lurus ke atas
serong ke samping (menyerupai huruf V) dan pandangan ke depan
b.
Kemudian jatuhkan
badan ke samping kiri, letakkan telapak tangan ke samping kiri, kemudian kaki
kanan terangkat lurus ke atas. Disusul dengan meletakkan telapak tangan di
samping tangan kiri.
c.
Saat kaki kanan
diayunkan, maka kaki kiri ditolak pada lantai, sehingga kedua kaki terbuka dan
serong ke samping.
d.
Kemuidan letakkan kaki
kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri terangkat disusul dengan meletakkan
kaki kiri di samping kaki kanan.
e.
Badan terangkat, kedua
lengan lurus ke atas ke posisi semula.
Cara memberikan bantuan meroda adalah sebagai berikut
:
a.
Pembantu memberikan bantuan dengan cara
berdiri di belakang orang yang melakukan gerakan meroda .
b.
pada saat badan dan
kedua kaki yang melakukan meroda terangkat ke atas, pembantu segera memegang
kedua sisi pinggulnya .
c.
Pada waktu gerakan
meroda ke samping, pembantu tetap memegang kedua sisi pinggulnya sampai kedua
kaki menumpu di lantai .
5.
Lompat Jongkok
Cara melakukan lompat jongkok :
a.
Awalan lari cepat
badan condong kedepan
b.
Kedua kaki menolak
pada papan sekuat-kuatnya disertai ayunan lengan dari belakang bawah kedepan,
badan lurus, dan tungkai di pisahkan.
c.
Saat tangan menyentuh
pada bagian pangkal kuda-kuda segera menolak sekuat-kuatnya.badan melasyang
diatas kuda-kuda dalam sikap lurus, lengan direntangkan, tungkai lurus
dipisahkan, dan pandangan kedepan.
d.
Mendarat dengan ujung
kaki mengeper dan lengan di rentangkan keatas.
6.
Round Off
Round off adalah : Suatu satuan gerakan yang terdiri
dari:
a.
Melakukan hand stand
dengan berputar pada sumbu tegak.
b.
Menolak dengan ke 2
tangan tumpuan pada saat ke 2 kaki akan mendarat di lantai.
Cara melakukan
:
a.
Melakukan hand stand
(bagi anak yang belum bisa melakukan hand stand dilakukan dengan bantuan).
Mengangkat 1 tangan dari lantai, tangan kanan dan kiri bergantian.
b.
Sama dengan atas, tetapi
tangan yang diangkat ditempatkan di depan, kemudian memindahkan tangan yang
lain disisi tangan yang pertama tadi, badan berputar pada sumbu tegak. Pada
latihan 1 dan 2 saat kembali berdiri dengan cara bebas.
c.
Melakukan hand stand
dengan meletakkan ke 2 tangan menghadap arah datang, jadi pada saat ke 2 tangan
mendekat ke lantai, ke 2 tangan diputar sedemikian hingga ujung jari menghadap
arah datang. Pada latihan ini tetap dibantu hingga sikap hand
d.
Melakukan latihan 3.
Pada saat ke 2 kaki rapat akan turun dengan tolakan ke 2 tangan meninggalkan
lantai.
e.
Melakukan latihan 3
dan 4 dengan irama yang cepat. Bila perlu tetap dibantu, terutama sikap hand
stand yang berlangsung sangat singkat.Agar bisa melatih kekuatan tangannya
dengan baik.
f.
Melakukan latihan 5,
yang dilakukan cepat dengan awalan 2/3 langkah. Dengan tangan langsung
menyentuh matras dan kemudian kaki langsung lurus ke atas.
7.
Lompat Kangkang
Lompatan dengan panggul ditekuk atau menyudut yaitu
lompatan dengan membuat sikap kangkang tanpa meluruskan badan terlebih
dahulu.
Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut.
a.
Setelah awalan dan
take off. angkat panggul tinggi-tinggi
b.
Pada saat tangan
menyentuh peti atau kuda lompat, panggul ditekuk, tangan dibuka (gerakan ke
samping).
c.
Tolakan tangan kuat
dengan mengangkat dada dan kepala ke arah atas.
d.
Setelah kaki melewati
peti lompat, luruskan badan dan rapatkan tungkai sebelum mendarat.
e.
Mendaratkan kedua kaki
dengan rapat, lutut agak ditekuk.
8.
Head Stand
a.
Berdiri dengan kepala
adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan.
b.
Sikap permulaan
membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan membentuk segitiga
sama sisi.
c.
Angkat tungkai ke atas
satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak mengguling ke depan,
panggul ke depan, dan punggung membusur.
d.
Berakhir pada sikap
badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan
head stand yaitu:
a.
Penempatan kedua
tangan dan kepala tidak membentuk titik-titik segitiga sama sisi.
b.
Kekakuan pada leher,
sendi bahu, perut, pinggang, dan paha.
c.
Otot-otot leher, sendi
bahu, perut, pinggang, dan paha kurang kuat.
d.
Akibat dari poin b dan
c diatas menyebabkan kurangnya koordinasi dan keseimbangan.
e.
Alas dasar/lantai
tempat kepala bertumpu terlalu keras sehingga menimbulkan rasa
sakit.
f.
Terlalu cepat/kuat
pada saat menolak.
g.
Sikap tangan yang salah,
yaitu jari tangan tidak menghadap kedepan.
9.
Kayang
Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan
terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada
gerakan kayang yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan
pada bahu dan sedikit pada pinggang.Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk
meningkatkan kelentukan bahu, bukan kelentukan pinggang.
Cara melakukan
gerakan kayang sebagai berikut :
a.
Sikap permulaan
berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
b.
Kedua kaki ditekuk,
siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
c.
Kedua tangan diputar
ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
d.
Posisi badan
melengkung bagai busur.
10.
Sikap lilin
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat
keras di atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak
tetap menempel pada lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut
berfungsi untuk kedua tangan menopang pinggang.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut :
a.
Tidur terlentang,
kedua tangan di samping badan, pandangan ke atas.
b.
Angkat kedua kaki
lurus ke atas dan rapat.
c.
Yang menjadi landasan
adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada pinggang.
d.
Pertahankan
sikap ini beberapa saat.
11.
Salto
Gerakan jungkir balik di udara tanpa menyentuh tanah:
pesenam itu dengan gesitnya melakukan beberapa kali.
12.
Guling Lenting
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika
melakukan lenting tengkuk :
a.
Sikap Awal
Berdiri tegak
dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas. Sambil
membungkukkan badan, tetakkan kediua tangan di matras kira-kira satu langkah
dari kaki. Setelah itu letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambil
sikap guling depan. Kedua kaki dijaga agar tetap lurus.
b.
Pelaksanaan
Ketika posisi untuk guling depan tercapai, segeralah
mengguling ke depan. Saat tubuh sudah berada di atas kepala, kedua kaki segera
dilecutkan lurus ke depan sambil dibantu oleh kedua tangan yang mendorong badan
dengan menekan matras. Lecutan ini menyebabkan badan melenting ke depan.
c.
Sikap Akhir
Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendatar.
Badan tetap melenting dan kedua lengan tetap terangkat lurus. Akhirnya ,
berdiri tegak.
1 comments:
LEGENDAQQ.NET
Kami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Legendaqq.Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
- Bandar 66
Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ.Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ.Net :
- Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
- Kartu Anda Akan Lebih Bagus
- Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
- Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
- Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
- Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
- LegendaQQ.Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
- Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At LegendaQQ.Net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : 2AE190C9
- Facebook : LegendaqqPoker
Link Alternatif :
- www.legendaqq(dot)net
- www. legendapelangi(dot)net
- www.legendapelangi(dot)com
NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^