BAB I
PEDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dalam abad
informasi seperti ini baik orang, lembaga bahkan Negara yang memiliki dan
memanfaatkan informasi akan lebih mampu menghadapi permasalahan dibanding pihak yang kurang memiliki atau tidak dapat
memanfaatkan informasi.
Untuk
mendapatkan informasi yang cukup lengkap diperlukan keterampilan tertentu dalam
menyusun, memilih dan menggunakan pertanyaan. Untuk itu dalam makalah ini kami
akan menjelaskan tetang bagaimana mengenali dan melatih menggunakan
keterampilan bertanya. Selanjutnya kami juga mengajak anda untuk berkenalan dan
berlatih dalam hal keterampilan memperoleh, menganalisis, menyajikan dan
memanfaatkan informasi.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah
yaitu sebagai berikut:
1.2.1
Bagaimana
mengenali dan melatih menggunakan keterampilan bertanya.
1.2.2
Bagaimana
mengetahui keterampilan bertanya untuk mengumpulkan data.
1.2.3
Bagaimana
mengetahui keterampilan memperoleh dan menganalisis informasi.
1.3 Tujuan
Ada pun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.3.1
Untuk
mengetahui cara mengenali dan melatih menggunakan keterampilan bertanya.
1.3.2
Untuk
mengetahui keterampilan bertanya untuk mengumpulkan data.
1.3.3
Untuk
mengetahui keterampilan memperoleh dan menganalisis informasi.
1.4 Manfaat
Ada pun
manfaat dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.4.1
Agar
mahasiswa dapat mengenali dan melatih menggunakan keterampilan bertanya.
1.4.2
Agar
mahasiswa dapat mengetahui keterampilan bertanya untuk mengumpulkan data.
1.4.3
Agar
mahasiswa dapat mengetahui keterampilan memperoleh dan menganalisis informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keterampilan Bertanya
Secara etimologis keterampilan bertanya dapat diurai menjadi dua suku kata
yaitu ”terampil dan tanya”, menurut kamus besar Bahasa Indonesia “Bertanya”
berasal dari kata “Tanya” yang berarti antara lain permintaan keterangan. Sedangkan
kata “terampil” yang berarti memilki arti “cakap dalam menyelesaikan
tugas atau mampu dan cekatan”. Sedangkan menurut Brown bertanya adalah setiap
pernyataan yang mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri peserta didik. Cara
untuk mengajukan pertanyaan yang berpengaruh positif bagi kegiatan belajar
peserta didik merupakan suatu hal yang tidak mudah. Oleh sebab itu, sebagai
pendidik kita hendaknya berusaha agar memahami dan menguasai penggunaan
keterampilan dasar mengajar bertanya.
Sebenarnya inti dari
setiap komunikasi antar manusia sangat tergantung pada kemampuan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan yang dimengerti kedua belah pihak yang berkomunikasi. Penggunaan
pertanyaan misalnya oleh dua orang atau lebih dalam suatu pembicaraan
sehari-hari merupakan hal yang paling sering dilakukan. Dalam masa modern
seperti saat ini orang yang memiliki keterampilan berkomunikasi biasanya
disukai dalam pergaulan memahami inti permasalahan dari hal yang dibicarakan
melalui penggunaan pertanyaan yang dimengerti oleh penerima pertanyaan atau
pertanyaan efektif.
Keterampilan
bertanya terdiri dari keterampilan bertanya dasar dan keterampilan
bertanya lanjut. Keterampilan bertanya dasar memiliki komponen dasar
yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan, sementara itu, keterampilan bertanya lanjut merupakan lanjutan dari keterampilan bertanya
dasar yang lebih mengutamakan upaya mengembangkan kemampuan berfikir siswa agar
terbiasa melakukan inisiatif belajar.
Beberapa
penyebab penting mengapa
keterampilan bertanya sangat penting dimiliki guru antara lain kebiasaan guru terlalu banyak menggunakan metode ceramah, kebiasaan siswa dalam
bertanya, melatih siswa mengemukakkan gagasan, dan memperbaiki salah persepsi
tentang bertanya. Cara belajar
siswa yang aktif yaitu dengan cara pilihan yang menuntunt siswa lebih banyak
terlibat secara mental dalam proses belajar mengajar, seperti bertanya.
Berdasarkan
hal-hal tersebut di atas, tampak bahwa penguasaan keterampilan bertanya bagi
seorang guru adalah sangat penting, karena penguasa keterampilan bertanya yang
efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar diharapkan dapat menghasikan
perubahan sikap ke arah positif.
Berikut ini
pemahaman dari penggunaan ketrampilan bertanya dasar dan komponen-komponen
keterampilan bertanya lanjut.
2.1.1
Penggunaan
keterampilan bertanya dasar
a.
Hal-hal yang
perlu diperhatikan
Beberapa hal yang harus
diperhatikan agar tujuan mggunakan keterampilan bertanya oleh guru seperti
dikemukakkan di atas dapat tercapai. Guru harus memperhatikan ketepatan dalam
pemakaian bahasa supaya bisa diarahkan pada pelajar dan pertanyaan harus
disusun dengan kata-kata yang sesuai dengan tingkat pengembangan anak dan
siswa.
Jika siswa gagal menjawab
pertanyaan atau jawabannya kurang sempurna. Maka guru perlu melakukan hal-hal
berikut:
1)
Menyusun
kembali kata-kata yang ada dalam pertanyaan semula dalam versi yang paralel.
2)
Menggunakan pertanyaan
yang sederhana yang relevan dengan pertanyaan pertama.
3)
Meriview
informasi yang diberikan sebelumnya adakalanya dapat membantu siswa dalam
menjawab pertanyaan.
Dalam bertanya guru harus
memeberikan giliran diantara para siswa, jika satu pertanyaan yang diajukan
guru tidak dijawab oleh seorang siswa, maka pertanyaan ini sebaiknya diajukan
kepada siswa lainnya
b.
Kebiasaan-kebiasaan
yang perlu dihindari
Didalam
mengajukan pertanyaan ada beberapa hal yang perlu dihindari. Kebiasaan-kebiasaan
tersebut antara lain:
1)
Mengulangi
pertanyaan sendiri.
2)
Mengulangi
jawaban siswa.
3)
Menjawab
pertanyaan sendiri.
4)
Pertanyaan
yang memancing jawaban serentak.
5)
Pertanyaan
ganda.
6)
Menunjuk
siapa yang harus menjawab sebelum mengajukan pertanyaan.
2.1.2
Komponen-komponen
keterampilan bertanya lanjut
Keterampilan
bertanya lanjut dibentuk di atas landasan pengusaan komponen-komponen bertanya
dasar. Adapun komponen-komponen tertanya lanjut yaitu antara lain:
a.
Pengubahan
tuntunan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan.
b.
Pengaturan
urutan pertanyaan.
c.
Penggunaan
pertanyaan pelacak.
d.
Variasi
taksonomi
2.2 Keterampilan Bertanya Untuk Mengumpulkan Data
Keterampilan
bertanya sangat diperlukan dalam mengumpulkan data antara lain melakukan
wawancara dan menyusun angket. Berikut ini adalah pemahaman dari teknik
pengumpulan data dengan wawancara dan angket.
a.
Wawancara
Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan
secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data kepada responden/orang yang
diwawancarai). Berikut ini adalah keuntungan dan kerugian dari wawancara yaitu:
1)
Keuntungan
wawancara
a)
Wawancara
dapat digunakan pada responden yang tidak bisa atau terbiasa membaca dan
menulis.
b)
Jika ada
pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskannya.
c)
Wawancara
dapat mengecek kebenaran responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding,
atau dengan melihat wajah atau gerak gerik responden.
2)
Kerugian
wawancara
a)
Wawancara
memerlukan biaya yang sangat banyak untuk perjalanan dan uang harian pengumpul
data.
b)
Wawancara
hanya dapat menjangkau jumlah responden yang lebih kecil.
c)
Kehadiran
pewawancara mungkin mengganggu respoden.
Beberapa hal
yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan penerimaan dan kerja sama yang baik
dari responden yaitu sebagai berikut:
1.
Penampilan
fisik.
2.
Sikap dan
tingkah laku pewawancara.
3.
Pewawancara
harus memperkenalkan identitas dan memperkenalkan diri.
4.
Persiapan.
b.
Mengumpulkan
data menggunakan angket
Angket adalah teknik
pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk
diisi sendiri oleh responden.
Kelebihan teknik angket adalah
sebagai berikut:
1)
Angket dapat
menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirim melalui pos.
2)
Biaya yang
diperlukan untuk membuat angket relatif murah.
3)
Angket tidak
terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh responden
sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya.
Sedangkan Kekurangan teknik angket adalah sebagai berikut:
1)
Jika angket
dikirim melalui pos, maka persentase yang dikembalikan relatif rendah.
2)
Angket tidak
dapat digunakan untuk orang yang tidak terbiasa membaca dan menulis.
3)
Pertanyaan-pertanyaan
dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada kesempatan untuk mendapat
penjelasan.
2.3
Keterampilan
Memperoleh dan Menganalisis Informasi
Kunci utama
memperoleh informasi adalah melalui kemampuan berbahasa yang baik. Keterampilan
berbahasa lainnya adalah mendengar atau menyimak informasi.
Keterampilan
bahasa yang paling menyeluruh adalah pada saat kita harus mengungkapkan
pikiran, hasil kerja, laporan kejadian, pekerjaan dan lain sebagainya melalui
bentuk laporan lisan maupun laporan tulisan.
Pada umumnya
orang suka membaca jika materi yang dibaca itu menarik minat dan perhatiannya.
Akan berbeda halnya jika membaca untuk keperluan suatu tugas atau analisis
informasi untuk kepentingan riset. Membaca untuk kepentingan pencarian
informasi yang objektif untuk kepentingan ilmiah lazimnya memerlukan sumber
bahan bacaan yang relative banyak. Materi yang harus dibaca tersebut akan
dicarikan keterkaitan, hubungan, pengaruh, perbandingan dan lain sebagainya
antara suatu hal dengan hal-hal lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kita sebagai
calon guru sudah sepatutnya memiliki keterampilan bertanya yang optimal. Karena
diantara beberapa profesi seperti pewawancara, wartawan, peneliti dan guru,
gurulah yang paling sering menggunakan pertanyaan dalam tugas mengajarnya
setiap hari. Meskipun tujuan berbagi pendidikan yang ada memiliki
perbedaan-perbedaan yang mendasar, guru pada umumnya selalu bertanya kepada
murid-muridnya.
Guru yang menggunakan strategi bertanya yang baik kepada murid secara
individual ternyata membantu si murid membentuk harga diri, menciptakan rasa
aman dan memahami atau identitasnya. Melalui penggunaan pertanyaan oleh guru
dalam kegiatan belajar mengajarnya juga meningkatkan cara berpikir siswa,
mempengaruhi secara positif dalam pencapaian hasil belajar siswa, menjamin rasa
percaya dan kemampuan dirinya dalam belajar.
3.2 Saran
Dari uraian diatas, saran yang dapat penulis sampaikan bahwa sebagai calon
guru kita tidak hanya belajar bagaimana bertanya yang baik dan benar. Tetapi
juga harus memahami bagaimana pengaruh setiap bentuk dan jenis pertanyaan
terhadap proses belajar siswa di dalam kelas. Dalam proses belajar mengajar
tujuan pertanyaan yang diajukan guru adalah agar siswa belajar memperoleh
pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir.
DAFTAR PUSTAKA
Darmanum.
2013. Tentang Keterampilan Bertanya dalam
https://darmanumk.
wordpress.com/2013/11/12/keterampilan-bertanya/
di akses pada 12
Pebruari 2015 pukul 21.05 WITA.
Fadly.
2010. Tentang Keterampilan Bertnya dalam
http://fadly09tembilahan.
blogspot.com/2010/11/keterampilan-bertanya-fadli.html
di akses pada 12
Pebruari
2015 pukul 21.15 WITA.
Ira. 2013.Tentang Keterampilan Bertanya dalam https://irawatiagusmanmalik.
wordpress.com/2013/12/07/makalah-daspros-1-keterampilan-bertanya/
bertanya.html di akses pada 12 Pebruari 2015 pukul 21.08 WITA.