BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Membahas
tentang filsafat, hal ini tidak bisa kita pisahkan dengan sejarah filsafat.
Seperti kita ketahui filsafat mempunyai andil yang sangat besar terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan. Bahkan bisa dikatakan bahwa filsafat adalah
induk segala ilmu pengetahuan.
Demikian pula halnya ilmu manajemen yang menjadi bahan
perbincangan kita sekarang. Barulah pada masa Taylor dan Fuyol, seiring dengan
tumbuhnya negara-negara industri ilmu manajemen itu mulai dianggap sebagai ilmu.
Kelahiran ilmu manajemen kemudian diadopsi oleh dunia pendidikan yang kemudian
disintesiskan menjadi manajemen pendidikan.
Dari sinilah sebagai seorang mahasiswa perlu
mengetahui lebih dalam lagi tentang filsafat serta teori-teori tentang
manajemen yang ada agar nantinya kita bisa mengerti dan memahami tentang
filsafat dan teori manajemen.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, ada
beberapa masalah yang dapat di rumuskan sebagai berikut:
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan
filsafat manajemen?
1.2.2 Bagaimana teori manajemen itu?
1.2.2 Bagaimana teori suatu
organisasi itu?
1.3 Tujuan
Dari beberapa rumusan masalah dapat di uraikan
kembali tujuan yang ingin dicapai di antaranya:
1.3.1 Untuk mengetahui apa maksud dari filsafat
manajemen.
1.3.2 Untuk mengetahui teori manajemen.
1.3.3 Untuk mengetahui teori
suatu organisasi.
1.4
Manfaat
Tujuan dari pengertian yang ingin dicapai yakni akan
menghasilkan manfaat diantaranya sebagai berikut:
1.4.1 Dapat mengetahui tentang apa maksud dari filsafat manajemen.
1.4.2 Dapat mengetahui teori manajemen.
1.4.3 Dapat mengetahui teori
suatu organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Filsafat Manajemen
Arti
kata filsafat berasal dari bahasa
yunani yaitu philosophia, yang mana
berasal dari kata philia, philos, philein
yang artinya “cinta”, dan Sophia yang
berarti “kebijaksanaan”. sehingga philosophia
dapat diartikan sebagai cinta akan kebijaksanaan. Dengan demikian jika kita
berfilsafat berarti berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan sangat mendalam,
baik mengenai hakikat adanya sesuatu, fungsi-fungsinya, ciri-cirinya,
kegunaannya, permasalahannya, serta pemecahan-pemecahan terhadap masalah
tersebut.
Suatu
filsafat manajemen dianggap sebagai suatu cara pemikiran manajemen. Hal
tersebut terdiri atas sikap, keyakinan dan konsepsi-konsepsi seorang individu
atau kelompok tentang suatu manajemen.
Disini
seorang manajer harus malaksanakan pemikiran, membuat keputusan, dan melakukan
tindakan-tindakan. Apabila kita mengabaikan filsafat manajemen, berarti sama
saja kita menyangkal pendapat bahwa watak,emosi, serta nilai-nilai memengaruhi
ide-ide seorang manajer dan bahasa proses-proses mental serta psikologis
memengaruhi kelakuan manajerial.
Menurut
pendapat seorang pakar administrasi, Robbins menyatakan bahwa apa yang di
percaya oleh administrator dam bagaiman mereka bertindak mungkin manjadi salah
satu arena yang sangat pentingdari penelitian akademis. Disini, suatu filsafat
dapat menjadi suatu evaluasi atau interprestasi tentang apa yang penting dan
berarti dalam kehidupan.
Menurut
Robbins, filsafat administrasi dibagi menjadi dua bagian, antara lain yaitu:
1.
Pandangan Filsafat Makro
Persepektif
filsafat makro mempunyai relevensi langsung padastudi dan prosesadministrasi.
Jika kita menelaah proses administrasi diwaktu sekarang ini, seperti tujuan,
alokasi sumber-sumber daya, dan pengoordinasianusaha manusia guna mencapai
tujuan, integrasi dari administrasi menjadi jelas. Administrator sangatlah
mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan kita, sehingga semua orang memerlukan
suatu pengertian dasar tentang apaitu administrasi.
2.
Pandangan Filsafat Mikro
Persepektif mikro
dalam suatu administrasi memfokuskan pada pembuatan system organisasi dari
pemikiran administrasi. Jika melihat dari konsep dan metode, tujuannya adalah
untuk menjelaskan praktik administrasi sebagai suatu pemikiran, pertanyaan, dan
pengertian.
3.
Penggunaan Filsafat Manajemen
Seorang manjer biasanya memperoleh tiga keuntungan yaitu:
a. Membantu mencapai bantuan efektif dari para pengikut.
Disini mereka mengetahui mengapa pihak manajer bertindak dengan cara tertentu
dan mereka menaruh kepercayaan mengenai apa yang sedang dilakukan.
b. Menyediakan petunjuk-petunjuk dan suatu landasan bagi
pemikiran manajerial.
c. Merupakan sebuah kerangka dengan apa seorang manajer
dapat mengembangkan pemikirannya.
2.2
Teori manajemen
Teori
manjemen mengalami suatu evolusi yang dimulai dari teori manajemen ilmiah,
manajemen klasik, pendekatan hubungan manusiawi, pendekatan manajemen modern,
dan pendekatan sistem manajemen (Amirullah dan Haris Budiono, 2004).
1.
Teori Manajemen Ilmiah
Teori ini telah dimulai sejak
abad ke-19. Ada beberapa variabel yang di perhatikan pada manajemen ilmiah
yaitu, sebagai berikut:
a. Pentingnya manajer dalam menggerakkan dan meningkatkan
produktifitas perusahaan.
b. Pengangkatan dam pemanfaatan tenaga kerja dengan
segala persyaratannya.
c. Tanggung jawab kesejahteraan pegawai.
d. Kondisi yang cukup untuk meningkatakan produktivitas
kerja.
2.
Teori Manajemen Klasik
Berikut menurut para pelopor:
a. Henry Fayol (1841-1925)
Beliau merupakan Bapak Manajemen Operasional. Dalam perusahaan industry
manajemen dibagikan menjadi beberapa kelompok tugas,yaitu:
-
Technical
-
Comercial
-
Financial
-
Security
-
Akuntansi
-
Tugas
manajerial
b. James D. Mooney
Menurutnya kaidah-kaidah yang diperlukan untuk menetapkan organisasi
manajemen adalah sebagai berikut:
-
Koordinasi
-
Prinsip
scalar
-
Prinsip
fungsional
-
Prinsip
staf
c. Mary Parker Follet (1868-1933)
Ia dianggap sebagai suatu tokoh wanita Amerika Serikat yang memberikan
sumbangan pandangannya terhadap prinsip-prinsip administrasi.
d. Chaster I. Barnard (1886-1961)
Pandangan utamanya adalah bahwa organisasi sebagai system diarahkan pada
tujuan. Fungsi-fungsi utama manjemen adalah perumusan tujuan dan pengadaan
sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
3.
Pendekatan Hubungan Manusiawi
Pendekatan ini dimulai
sejak tahun 1930 serta popular sekitar tahun 1950.Dalam manajemen ini
memberikan perhatian pada hubungan kemanusiaan terutama para karyawan.
Pandangan ini muncul karena akibat kelemahan-kelemahan dari manajemen yang
berorientasi pada tugas, yaitu manjemen klasik yang banyak menimbulkan kritik.
Dengan gay ortodoks dan ortokratis, pekerjaan menjadi sangat monoton dan
membosankan, sehingga mengakibatkan stress pada karyawan dan membuat produksi
statis dan cenderung menurun.
4.
Pendekatan Manajemen Modern
Manajemen modern pada dasarnya dibangun atas dua konsep utama, yaitu organizational behavior dan management science.
a. Teori tentang perilaku organisasi (organizational behavior)
Pandangan umum dalam teori perolaku ditandai oleh tiga tingkatanyaitu:
1) Perilaku individu per individu.
2) Perilaku individu pada kelompok sosial.
3) Perilaku antar kelompok sosial.
Berikut
pokok-pokok pikiran yang dikemukakan oleh para penganut teori perilaku ,
1) Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan
manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
2) Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen
pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
3) Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang
digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-hati.
4) Manajemen teknik dapat dipandang sebagai suatu proses
teknik secara ketat (memenuhi prosedur dan prinsip).
b. Teori kuantitatif (management
science)
Teori ini memfokuskan perhitungan manajemen didasarkan atas perhitungan
yang dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
Pendekatan tersebut dikenal
sebagai pendekatan management science,
yang biasanya melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
-
Memutuskan
masalah.
-
Menyusun
model matematik.
-
Mendapatkan
penyelesaian dari model.
-
Menganalisis
model dan hasil yang diperoleh dari model.
-
Menetapkan
pengawasan atas hasil-hasil.
-
Mengadakan
implementasi kegiatan.
Pemecahan masalah serta pengambilan keputusan manajemen yang didasarkan
pada pendekatan kuantitatif harus memberikan dasar kepada manajer menyangkut
dasar-dasar pendekatan yang rasional (Amirullah dan Haris Budiyono, 2004).
5.
Pendekatan system Manajemen
Sistem merupakan suatu keseluruhan yang
terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain dan digunakan
untuk mencapai suatu tujuan.
Berikut
penggambaran dari pendekatan sistem.
Manajemen merupakan suatu system
terbuka yang berinteraksi dengan lingkungannya, baik di dalam proses mengubah
input menjadi output. Input merupakan aspek yang terpenting dalam suatu sistem
terbuka. Lingkungan input merupakan tempat asal sumber daya sekaligus umpan
balik dari pelanggan, yang berdampak terhadap output organisasi.
- Pendekatan Kontingensi
Pendekatan kontingensi dilakukan dengan cara
menyesuaikan antara tanggapan manajerial dengan peluang dan permasalahan yang
ada dalam berbagai situasi. Disini yang dicari bukanlah cara-cara terbaik untuk
mengatasi suatu situasi, melainkan berusaha membantu manajer untuk dapat
memahami perbedaan-perbedaan situasi dan menanggapinya dengan cara-cara yang
tepat. Pendekatan kontingensi mencoba memformulasikan kondisi sehingga manajer
dapat mencarikan jalan keluar dari permasalahan yang ada. (David C. Watt, Sport Management and Administration, 1998).
2.3 Teori Organisasi
Teori
organisasi merupakan suatu area disiplin di dalam bidang bisnis yang luas.
Teori ini berkaitan dengan struktur dan desain organisasi.
Beberapa
definisi tentang Organisasi:
-
Menurut
ERNEST DALE:
Organisasi adalah suatu proses
perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja dari
orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
-
Menurut
CYRIL SOFFER:
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang
masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian
dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian
digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.
-
Menurut
KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi adalah sub system teknik, sub system
structural, sub system pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan
yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.
-
Definisi
UMUM:
“Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin
mencapai tujuan”
Ciri-ciri suatu organisasi
antara lain sebagai berikut:
-
Lembaga social yang terdiri atas
kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
-
Dikembangkan untuk mencapai tujuan.
-
Secara sadar dikoordinasi dan dengan
sengaja disusun Instrumen sosial yang mempunyai batasan yang secara relatif
dapat diidentifikasi.
Beberapa teori tentang organisasi:
Teori klasik disebut teori
tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun seribu delapan
ratusan. Dalam hal ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritis
klasik sebagai sangat sentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialiassi, serta
memberikan petunjuk mekanisme struktural yang kaku tidak mengandung
kreatifitas.
Teori klasik berkembang dalam 3 aliran yang dibangun
atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu : Teori
birokrasi, teori administrasi dan teori manajemen ilmiah.
Teori organisasi Neoklasik dikenal sebagai teori hubungan
manusiawi dan dikembangkan atas dasar teori klasik.Anggapan dasar teori ini
adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai
individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, sebagai sekelompok orang
dengan tujuan bersama. Percobaan-percobaan di Howthrone yang dilakukan dari
tahun 1924 sanmpai 1932 menandai permulaan perkembangan teori hubungan
manusiawi. Percobaan ini merupakan kristalisasi teori neokalsik. Penemuan
Howthrone telah menambah dimensi baru bagi teori organisasi.Dan pada akhirnya
percobaan-percobaan Howthrone menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok
kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
Teori organisasi modern disebut juga analisa sistem pada
organisasi merupakan aliran terbesar ketiga dalam teori organisasi dan
manajemen.Teori ini melihat bahwa semua unsur organisasi merupakan satu
kesatuan dan saling ketergantungan yang didalamnya mengemukakan bahwa
organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang
stabil,tetapi organisasi merupakan system yang terbuka.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian pembahasan
diatas dapat disimpulkan bahwa Suatu filsafat manajemen dianggap sebagai suatu
cara pemikiran manajemen. Hal tersebut terdiri atas sikap, keyakinan dan
konsepsi-konsepsi seorang individu atau kelompok tentang suatu manajemen dan
organisasi dimana suatu manajemen yang baik akan menimbulkan organisasi yang
baik dan berguna bagi anggota.
3.2 Saran
Sebaiknya kita bisa memahami tentang suatu manajemen dan
organisasi, karena manajemen sangat bermanfaat bagi pembelajaran kita dan
organisasi itu akan mutlak kita jalani seumur hidup kita tanpa kita sadari.
DAFTAR PUSTAKA
Gatewood, Taylor, and Ferrel, Manajemen, Comprehension, Analysis, and Application, Richard
D.Irwin, Inc., Homewood,Il.,1995.
Amirullah dan Budiyono, Haris,pengantar Mnajemen, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004.
Watt, David C.,
Sport Management and Administration,
London:E &EN Spon,An Imprintof Routledge, 1998.
1 comments:
Bonus Cashback 10% | Bonus Rollingan 0.8% | Bonus Deposite 10% | Bonus Member Baru 50%
ARTIKEL SLOT
ARTIKEL POKER
DAFTAR SLOT
DAFTAR POKER
SLOT VAVA
AGEN PLAYTECH
AGEN SLOT GAME
AGEN JOKER123
MABAR99
AGEN POKER ONLINE
BANDAR CEME
AGEN OMAHA
SLOTACE333